Belajar coret-coretan menyikapi kenaikan BBM yang baru saja berlalu, karena banyaknya jeritan-jeritan wong cilik, saya berusaha menempatkan diri (empati) pada mereka (Alhamdulillah bukan saya..) yang dikategorikan miskin yang menjadi Prioritas pengalihan Subsidi BBM tersebut... katanyaaa...!
Saya coba berhitung berapa peningkatan biaya kebutuhan yang dihadapi saudara-saudara kita itu yang mungkin dirasa semakin menghimpitnya, katakan saja si Jaki (bukan nama sebenarnya...) sebelum kenaikan BBM terjadi, penghasilan dia dapat dibilang pas-pasan bahkan kadang tekor seumpamanya begini...: