Tuesday 10 February 2015

Kata-kata Buruk pertanda Hati yang Buruk pula !

Bagikan Artikel ini :

air_teko


Nyook... kita belajar dari yang ada di sekeliling sisi kehidupan kita, kali ini saya mengajak memahami arti dan filosofi dari alat rumah tangga yang sering kita gunakan sehari-hari... Ya, kita kali ini bicara TEKO...


Saat yang keluar dari teko itu air susu, menunjukkan isi teko juga air susu. Jika yang keluar kopi, itu tandanya isi teko juga kopi. Jika yang keluar air comberan, itu tandanya isi teko juga air comberan. Dan hidup kita ibarat teko. Apa yang keluar menunjukkan apa yang ada di dalam. Jika yang keluar adalah kata-kata kotor dan kasar, itu menunjukkan yang ada dalam diri juga kotor dan kasar. Itulah filosofi teko.


Dalam kehidupan keseharian filosifi teko ini juga berlaku. Di kantor kita akan menjumpai mungkin ada orang yang tiap hari kerjaannya ngegosip, membicarakan kejelekan orang lain, mengeluh dan mencaci teman bahkan atasannya sendiri. Tak usah kaget, itu menandakan siapa dirinya. Kata-kata yang dia keluarkan sudah menunjukkan seperti apa yang ada dalam dirinya. Boss yang kerjaannya marah-marah, berkata-kata kasar dan tidak menghargai hasil kerja bawahannya, itu menjadi bukti seperti apa pribadinya. Begitu juga sebaliknya seorang karyawan yang kerjaannya ngeluh, berkata-kata kasar dan tidak merasa selalu paling benar. Singkat kata, apa yang kita katakan menunjukkan seperti apa yang ada di dalam diri kita, pribadi kita.


Dalam keluarga juga demikian. Seorang Ibu yang mendidik anaknya dengan kata-kata kasar menunjukkan seperti itulah pribadi sang Ibu. Hati yang lembut tentu tidak mungkin mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor. Sang Ayah yang sukanya marah-marah dengan kalimat-kalimat yang kasar menunjukkan hatinya juga demikian. Karena kata-kata yang kasar itu lahir dari hati juga yang kasar.


Mungkin ada yang protes, kata-kata saya bisa jadi kasar dan kotor, tapi hati saya itu lembut lho. Persoalannya, bagaimana bisa hati yang lembut mengeluarkan kata-kata yang kotor. Bagaimana juga bisa pribadi yang baik, mengeluarkan kata-kata yang tidak baik?


Di dunia maya kita juga sering menemukan banyak orang yang mengumbar kalimat-kalimat kotor di jejaring sosial media. Kata-katanya begitu kasar dan merendahkan orang lain. Kalimat yang dibuat bukannya nasihat tapi lebih sebuah ejekan dan hinaan, belum merasa puas apabila orang yang dimaksudkannya belum terpojokkan bahkan memancing supaya jadi emosi juga. Lantas, bagaimana mungkin kita akan menyimpulkan orang tersebut berhati lembut dan pribadinya mulia?


Oow... KOTORnya kita Ketahuan deh....


Ada yang beranggapan bahwa "belum tentu hati yang lembut berprilaku dan mempunyai sikap yang baik (lembut) juga, bersikap manis didepan belum tentu bersikap manis dibelakang... No body perfect".... disini saya luruskan bahwasanya memang semua manusia tidak ada yang sempurna (No body perfect), namun apakah kita sebagai manusia yang ingin dipandang baik akan mengumbar prilaku yang kurang baik tersebut? tentu tidak...!, setiap orang yang ingin dinilai baik pasti akan berusaha tampil baik dan berusaha menutupi kelemahan yang dimilikinya, bukan mengumbarnya....


Maka, buktikanlah kepribadian dan hati kita penuh kemuliaan dengan hanya mengeluarkan kata-kata yang mulia juga. Dalam berkomunikasi di kantor, jaga dan pilihlah setiap kalimat yang diucapkan agar tidak terkesan merendahkan apalagi menghinakan. Di rumah saat membimbing dan menasihati anak, pilihlah kata-kata yang bagus sehingga sang anak juga mengerti dan faham atas cinta kita. Di sosial media juga, pilihlah kalimat yang positif untuk menggambarkan ide dan pikiran yang ingin diungkapkan.


OOT : Jadilah KUDA, yang selalu manggut selagi jalan, berjalan dengan lurus, dan banyak disenangi orang... (Tks kawan cemoohannya ada makna positifnya...)


Sumber : ...

......

Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!

Comments for blogger! Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?

0 comments:

Post a Comment