Showing posts with label Etos. Show all posts
Showing posts with label Etos. Show all posts

Sunday 18 March 2012

Papatah sunda Kolot Baheula

ku: Raden Wiraatmadja Suriaatmadja


Alam nirwana, alam asal, poe panjang, Nagara tunjung sampurna, nu baheula kaalaman, ngan kahalangan ku poho, sabab poe kamari lain poe ayeuna. (Akherat)

Wayang nyaeta gambaran kahirupan manusa Nu dipipindingingan ku silip sindir, dihalangan ku siloka sareng sasmita, kalayan dirimbunan ku gunung simbul.

Geus loba pangarti nu kapimilik, pangabisa nu geus kapibanda, elmu nu geus katimu. kari diamalkeun

Mipit amit, ngala menta, nyukcruk walungan, mapay wahangan, nete taraje, nincak hamalan, ipis lapis, kandel tapel. (malapah gedang)

Sing waspada jeung permana tinggal. (Waspada)

Inditna ulah ngagidig, nyokotna ulah ngaleos, mawana ulah ngalengkah.

Meredih tina ati, menta tina manah. Menekung kanu Maha Agung, muja brata kanu Maha Kawasa

Pasti teu bisa dipungkir, kadar teu bisa di singlar, papasten nu tumibar.

Sing bisa nilik kana diri, bisa ngukur kana kujur.

Elmu teh bakal ngancik tinu nyaring, bakal cicing dinu eling

Niti wanci nu mustari, ninggal mangsa nu sampurna, kahirupan di dunya taya lian keur taqwa.

Bagja dimana boga sobat medok, istri denok, sawah ledok.

Nu geulis jadi werejit, nu lanjang jadi baruang.

Nyukcruk galur nu kapungkur, mapay laratan anu baheula, nitih wanci nu kamari, ninggang mangsa nu sampurna. Sanajan urang beda tapi sarua, sanajan teu ngahiji tapi sa ati, milari ridho gusti nu Sajati.

Tunggul tong dirurud, catang tong dirumpak, hirup katungkul ku umur, paeh teu nyaho dimangsa. Sing inget kana purwadaksi, purwa wiwitan, daksi wekasan. Hartina sing apal kana diri, asal timana?, cicing dimana? Balik kamana?

Urang teh bakal pinanggih jeung poe akhir, nu ngandung harti poe pamungkas, raga ditinggalkeun nyawa, maot pingaraneunana. Bakal digiring kurung keur kuring, bakal dibulen saeneng-eneng, bakal ngagebleg deui jeung mantena.

Hirup katungkul ku umur, paeh teu apal dimangsa, numatak rinik-rinik kulit harti, cicing harti ngawincik diri, mun nyaah kana raga sing nyaho kana dasar agama.

Positip x posotip= positip. Negative x negative= positip. Positip x negative=negative. Nu bener dibenerkeun eta bener, nu salah disalahkeun eta bener. Nu bener disalahkeun eta salah, nu salah dibenerkeun eta salah.

Ratu tara ngahukum, raja tara nyiksa, melak cabe jadi cabe, melak bonteng jadi bonteng, melak hade jadi hade, melak goreng jadi goreng.

Ulah taluk pedah jauh, tong hoream pedah anggang, tong cicing pedah tebih jauh kudu dijugjug, anggang kudu diteang, tebih kudu di sungsi

Kudu paheuyeuk- heuyeuk leungeun paantay-antay tangan

Neangan luang tipapada urang

Ulah nyaliksik ku buuk leutik

Ulah lunca linci luncat mulang udar tina tali gadang, omat ulah lali tina purwadaksina

Ulah pagiri- giri calik, pagirang- girang tampian

Bengkung ngariung bongkok ngaronyok

Nyaur kudu diukur nyabda kudu di unggang

Hirup di alam dunya sembaheun anging Gusti nu kagungan urang sadaya, nu ngajadikeun bumi, langit, sawarga, naraka jeung sagala eusina

Hate nu Kalingkung ku wawangunan, kalingker ku papageran.

Miindung ka waktu, mibapa ka zaman

Wednesday 29 February 2012

Kisah mengagumkan lebah madu

Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan bahwa kecerdasan dan keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah. Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.

Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor pada manajer umum. Pengoperasian pabrik yang efisien memerlukan banyak tenaga kerja dan dana; pembuatan rencana jangka panjang dan pendek; serta pengumpulan data statistik. Produksi dilakukan berdasarkan rencana produksi yang telah disiapkan sebelumnya, dan pengawasan kualitas dilakukan di setiap tahapannya. Setiap insinyur, manajer dan manajer pelaksana memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu sebelum ditempatkan pada posisi mereka masing-masing.

Akan tetapi, setelah segala persyaratan ini dipenuhi dan sistem organisasinya telah terbentuk, hanya beberapa ratus tenaga kerja saja yang mampu bekerja bersama secara harmonis.

Demikianlah, pembentukan kerja sama di antara beberapa ratus manusia cerdas dengan gagasan mereka masing-masing memerlukan perencanaan yang rumit dan biaya mahal. Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak tertandingi oleh masyarakat manusia.

Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan segera melaksanakan tugas yang dibebankan padanya.

Karyawan pabrik bekerja untuk mendapatkan gaji pada akhir bulan. Sementara itu, seekor lebah tidak memperoleh keuntungan pribadi dari pekerjaan yang ia lakukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan pabrik, baik sebagai pekerja biasa ataupun manajer pelaksana, terbatas hanya pada jam kerja tertentu dan mereka berhak mendapatkan masa liburan. Sebaliknya, lebah bekerja sepanjang hidup, tanpa istirahat, demi kepentingan dan kebaikan sesamanya.

Tidak diragukan lagi, Allah, Dia-lah yang menjadikan masing-masing dari puluhan ribu lebah tersebut bekerja harmonis tanpa henti, layaknya roda-roda gigi dalam sebuah mesin. Dalam sebuah ayat, Allah mengingatkan manusia tentang segala nikmat yang Allah berikan kepada manusia melalui hewan ciptaan-Nya: “Dan Kami tundukkan binatang–binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaat–manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (QS. Yaasiin, 36:72-73)

Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi.

Lebah

Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja boleh dikata mengerjakan seluruh tugas dalam sarang. Sejak saat dilahirkan, para lebah pekerja langsung mulai bekerja, dan selama hidup, mereka melakukan berbagai tugas yang berganti-ganti sesuai dengan proses perkembangan yang terjadi dalam tubuh mereka. Mereka menghabiskan tiga hari pertama dalam hidup mereka dengan membersihkan sarang.

Kebersihan sarang sangatlah penting bagi kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang seluruh bahan berlebih yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup yang tak mampu mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama membunuhnya. Kemudian mereka membungkusnya dengan cara menyerupai pembalseman mayat. Yang menarik di sini adalah dalam pengawetan ini lebah menggunakan bahan khusus yang disebut “propolis”. Propolis adalah suatu bahan istimewa karena sifatnya yang anti bakteri sehingga sangat baik digunakan sebagai pengawet.

Bagaimana lebah tahu bahan ini adalah yang terbaik sebagai pengawet, dan bagaimana mereka mampu menghasilkannya dalam tubuh mereka ?

Propolis adalah bahan yang hanya dapat dihasilkan dalam kondisi laboratorium dengan teknologi dan tingkat pengetahuan ilmu kimia yang cukup tinggi. Nyata bahwa lebah sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang ini, apalagi laboratorium dalam tubuhnya.

Lebih jauh lagi, lebah pekerja bertanggung jawab memeriksa sel–sel yang akan digunakan sang ratu untuk meletakkan telurnya. Selain itu, lebah pekerja juga bertugas mengumpulkan kotoran yang ada dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir, serta membersihkan sel penyimpan makanan. Lebah–lebah tersebut juga mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang, jika dibutuhkan, dengan kipasan angin melalui kepakan sayap mereka pada pintu masuk sarang.

Penting untuk diketahui bahwa seluruh tugas yang membutuhkan spesialisasi ini dilakukan oleh lebah pekerja berumur 3 hari yang bertanggung jawab dalam kebersihan.

Lebah pekerja menghabiskan waktunya setelah 3 hari pertama tersebut dengan merawat para larva. Saat mereka menjadi lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh mereka mulai berfungsi; ini memungkinkan mereka untuk merawat larva. Seluruh tugas yang berhubungan dengan perawatan larva ini dikerjakan oleh lebah pekerja yamg berumur 3 sampai 10 hari. Mereka memberi makan sebagian larva dengan royal jelly, dan sebagian lagi dengan campuran madu-serbuk sari. Mahluk hidup yang baru lahir ini telah mengetahui tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan memiliki pengetahuan untuk mengerjakannya dengan cara yang sangat profesional.

Sang lebah berganti tugas saat ia tumbuh lebih dewasa. Ketika mencapai hari ke 10 dari masa hidupnya, kelenjar penghasil lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah seekor lebah menjadi pekerja pembangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin.

Fenomena ini memunculkan banyak pertanyaan. Bagaimana mungkin seekor makhluk hidup yang baru saja lahir, dan, lebih dari itu, yang tidak memiliki kecerdasan dan pengetahuan ini benar-benar memahami seluruh tugas yang menjadi tanggung jawabnya? Bagaimana tubuh seekor hewan tiba–tiba dapat teradaptasikan untuk merawat dan memberi makan larva dengan berfungsinya beberapa kelenjar sekresi, padahal sesaat sebelumnya ia terprogram untuk melakukan tugas kebersihan? Bagaimana seekor lebah, yang 4 atau 5 hari sebelumnya adalah larva, dapat berpikir dan merencanakan segala tugasnya tersebut? Bagaimana tubuhnya dapat dengan tiba–tiba menghasilkan lilin dan berubah menjadi pekerja konstruksi? Padahal konstruksi bangunan ini didasarkan pada penghitungan rumit dan sangat tepat, yang tak akan mampu dilakukan oleh manusia sekalipun.

Tidak ada keraguan, tidaklah mungkin lebah itu sendiri yang melakukan perhitungan berdasarkan kecerdasannya sendiri. Begitulah, ini adalah bukti nyata bahwa setiap fase dalam hidupnya, lebah tunduk pada hikmah dan kekuasaan Penciptanya. Lebah menjalani setiap saat dalam hidupnya dengan ilham yang diberikan oleh Allah, Pencipta Yang Mahaperkasa.

Sumber: harunyahya.com

Thursday 9 February 2012

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

Artikel merupakan kajian bidang dakwah dan ilmu-ilmu sosial. Artikel yang dikirim ke jurnal ilmu dakwah dan ilmu-ilmu sosial adalah artikel yang tidak sedang dikirimkan ke jurnal/terbitan lain dan belum dipublikasikan dalam jurnal lain. Untuk artikel hasil riset dengan pendekatan survey, penulis harus dilampirkan instrument riset (kuisioner daftar wawancara dan lain-lain)

Sistematika Penulisan Artikel Hasil Penelitian

ABSTRAK DAN KATA KUNCI
Abstrak secara ringkas memuat uraian mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak diikkuti kata kunci ±75 kata. Kata kunci berisi ide-ide atau konsep dasar yang mewakili bidang yang diteliti. Kata kunci terdiri dari 3-5 kata.

PENDAHULUAN
Bagian ini berisi tentang permasalahan penelitian, rencana pemecahan penelitian, tujuan penelitian, dan rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

METODE PENELITIAN
Bagian ini memuat rancangan atau desain penelitian, sasaran dan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulan data dan analisis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini memuat hasil analisis data, pengujian hipotesis, menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, temuan-temuan dan menginterpretasikan temuan-temuan.

KESIMPULAN DAN SARAN
Menyajikan kesimpulan penelitian dan saran-saran yang mengacu pada hasil-hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Memuat sumber-sumber yang diacu di dalam penulisan artikel, hanya sumber-sumber yang digunakan yang dimuat dalam daftar pustaka.

Artikel Konseptual

ABSTRAK DAN KATA KUNCI
Abstrak terdiri dari ±75 kata memuat ringkasan yang padat dari ringkasan artikel yang mencerminkan gambaran umum masalah yang dibahas dalam artikel dan hal-hal yang sedang dikritisi. Abstrak diikuti kata kunci. Kata kunci berisi ide-ide atau konsep dasar yang mewakili bidang yang dibahas. Kata kunci terdiri dari 3-5 buah kata.

PENDAHULUAN
Menguraikan hal-hal yang menarik perhatian pembaca dan memberikan konteks bagi permasalahan yang dibahas, mengemukakan permasalahan yang dibahas dan tujuan pembahasan.

PEMBAHASAN
Bagian ini berisi kupasan permasalahan yang meliputi analisis, argumentasi atau komparasi dan penelitian penulis mengenai permasalahan yang dibahas.

KESIMPULAN
Berisi penegasan sikap penulis atau masalah yang dibahas, termasuk saran-saran atau sikap alternatif jika ada.

DAFTAR PUSTAKA
Memuat sumber-sumber yang diacu di dalam penulisan artikel, hanya sumber-sumber yang digunakan yang dimuat dalam daftar pustaka.

Format Penulisan ;
1. Artikel diketik rapi pada satu sisi ukuran kertas kuarto dengan spasi ganda, kecuali kutipan langsung yang diindent, ditulis satu spasi.
2. Jenis huruf yang digunakan:Times New Roman ukuran 12
3. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris yang baik dan benar.
4. Panjang artikel berkisar antara 20-25 halaman (tidak termasuk daftar pustaka).
5. Margin atas, bawah dan samping sekitar 1 inci
6. Khusus halaman depan (cover) memuat judul artikel, nama penulis (tanpa gelar akademik), alamat institusi, email dan abstraksi.
7. Judul ditulis rata tengah dengan huruf besar. Jenis huruf judul times new roman-bold, ukuran 14.
8. Subjudul ditulis rata tengah dengan huruf besar. Jenis huruf judul times new roman-bold, ukuran 12.
9. Sub dari subjudul ditulis rata kiri dengan huruf besar pada setiap awal kata kecuali kata penghubung. Jenis huruf judul times new roman-bold, ukuran 12.
10. Setiap tabel atau gambar diberi nomor urut, judul, yang sesuai dengan isi tabel dan gambar, dan sumber kutipan jika ada. Sumber kutipan ditulis di bawah gambar atau tabel. Jenis huruf times new roman ukuran 10. Judul tabel ditulis di atas tabel dan judul gambar ditulis di bawah gambar.
11. Semua halaman termasuk tabel, lampiran dan daftar pustaka diberi nomor urut halaman.
12. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Abstrak dalam bahasa Inggris menggunkan cetak miring. Panjang abstrak tidak boleh melebihi satu halaman depan.
13. Sumber kutipan dalam teks ditulis diantara kurung buka dan kurung tutup yang menyebutkan nama akhir penulis, tahun tanpa koma, dan nomor halaman jika dipandang perlu.
Contoh:
Apabila kutipan berasal dari satu sumber dan satu penulis: (Osborn 1994), atau (Osborn 1994:335)
Apabila kutipan berasal dari satu sumber dengan dua penulis : (Osborn and Caflin 1994), jika lebih dari dua penulis (Osborn et al. 1994) atau (Subagio dkk. 1995)
Apabila kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang berbeda: (Osborn 1994, Nick 1995).
Apabila kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang sama : (Osborn 1992, 1994) jika tahunnya sama (Osborn 1994a, 1994b)
Apabila kutipan berasal dari institusi : (IAI 1994).
14. Daftar pustaka ditulis alphabetis sesuai dengan nama akhir (tanpa gelar akademik), baik penulis asing maupun penulis Indonesia
Contoh:
Satu pengarang
Bringham, Eugene F., 1992, Fundamental of Financial Management, Sixth Edition, Fort Wort: The Dryden Press
Dua Pengarang
Bringham, Eugene F and Virgia H.Graves, 1993, Business Mathematics: A Collegiate Approach, Sixth Edition, New Jersey: Prentice Hall
Referensi Majalah/Jurnal
Harvey, Campbell R, March 1991, “The World Price of Covariance Risk”, Journal of Finance, page 111-157.
Referensi dari Institusi
Ikatan Jurnalis Indonesia, 1994, “Standar Profesional Jurnalis Publik”, Jakarta, Divisi Penerbitan IJI
Referensi dari Makalah Seminar
Kadir, Samsir, 1996,”Mentalitas dan Etos Kerja”, Makalah Seminar Nasional Strategi Meningkatakan Kualitas Sumber Daya Manusia, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 16-17 Januari.
Referensi dari Situs Internet
Allan R. Paliotta, 25 Mei 1999,”A Personal View Of A World Class IT Auditing Function”, The IS Audit and Control Journal, http\\www.isaca.org
15. Artikel dikrim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan CD atau soft copy
16. Kepastian pemuatan atau penolakan akan diberikan secara tertulis dan melalui email
17. Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapatkan imbalan berupa nomor bukti pemuatan sebanyak 2 eksemplar.
18. Artikel yang tidak dimuat tidak akan dikembalikan

HAK CIPTA dan KEASLIAN
Penulis harus menyertakan tanda tangan pada kertas yang bertuliskan informasi sebagai berikut :

Tuesday 7 February 2012

Cerita si Gembala Sapi

Badu si pemuda desa yang lugu datang menghadap kepada seorang Tuan kaya raya untuk memohon pekerjaan dengan mengharap imbalan upah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang menghimpitnya.
Si tuan kaya raya dengan senang hati menerima permohonannya dan diberikanlah si Badu itu pekerjaan sebagai pemotong rumput untuk pakan sapinya yang masih berumur 3 bulan, Badu pun gembira dan setelah mengucapkan terima kasih dia bergegas pulang untuk mempersiapkan diri menjalankan tugasnya esok hari.

Keesokan harinya Badu memulai tugasnya dengan senang hati dan penuh dengan kegembiraan karena dia sudah tidak memikirkan lagi kemana mencari uang sekedar untuk makan dia dan keluarganya, hari demi hari dia jalani dengan penuh kesungguhan, melihat ketekunan Badu si Tuannya menjadi tertarik untuk menambah jumlah sapinya dengan harapan bisa dijadikan penghasilan tambahannya dikemudian hari. Dan menjelang beberapa minggu kemudian ternyata tekad si tuan dibuktikannya dengan membelinya 5 ekor sapi yang tergolong masih muda, hari itu Badu sangat sibuk dari mulai mempersiapkan kandang untuk sapi tambahan tersebut serta harus menambah kerjaannya tiap hari untuk mendapatkan rumput pakan sapi yang tadinya hanya 1 ekor sekarang menjadi 6 ekor.
Dari ladang ke ladang lain Badu mengumpulkan rumput yang layak dijadikan pakan sapi tuannya itu hampir berlangsung selama kurang lebih 1,5 tahun, dan ternyata dari kerjanya tersebut tidak sia-sia Badu merawat sapi dari mulai cari rumput, memandikan sapi, membersihkan kandang serta mengkawinkannya dengan pejantan unggulan di daerahnya. Sekarang 4 diantaranya sapi tersebut sudah hamil tua, melihat hal tersebut tuannya mulai berpikir lagi bahwa Badu tidak akan mampu mengurus sapi sebanyak itu kalau nanti sapi yang sedang hamil sudah melahirkan anaknya, belum lagi harus ada orang yang memeras susu sapi tersebut sebagai penghasilan tambahannya.
Setelah sapi itu lahir direkrutlah 2 orang tenaga kerja baru, yang 1 orang untuk memeras susu dan menjualnya dan yang 1 orang lagi sama seperti Badu cuma tugasnya dibagi 2.
Hal tersebut terus berlalu dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun, sampai ternak sapi tersebut termasuk ternak yang paling berhasil dan terbesar di daerahnya.
Karena ternak sapi tersebut sudah besar tentunya dibutuhkan beberapa orang untuk manangani kelangsungan usaha ternak tersebut, dari mulai sebagai pengawas harian sampai yang mengatur pekerjaan dan yang memasarkan susu, posisi Badu masih seperti dulu dia tidak dijadikan seperti orang-orang baru tersebut yang menduduki posisi lebih enak dari dia dan tentunya mendapatkan upah yang lebih daripada dirinya, padahal karena pengalamannya yang sudah cukup lama dia mampu untuk melakukan hal-hal lain selain pekerjaannya sekarang.
Dan kini Badu seiring usianya yang semakin tua dia merasa sudah tidak bisa bekerja sesigap dulu lagi, bukan rasa semangat yang turun ataupun merasa tidak bergairah namun karena usianya yang mendorong hal tersebut.
Melihat hal demikian tuannya menilai Badu sudah mulai kurang produktif lagi sementara kebutuhan akan hasil kerjanya sangat dibutuhkan demi kelangsungan usaha ternak tersebut. Walaupun tuannya tersebut menyadari bahwa Badu lah yang memulai dan membesarkan usahanya tersebut namun Badu bukannya ditempatkan pada posisi yang sedikit ringan kerja secara fisiknya tapi melainkan tuannya tersebut bagaimana caranya supaya Badu bisa berhenti dari kerjaannya dan digantikan oleh tenaga yang baru dan masih giat seperti Badu dahulu.
Dengan berbagai macam cara Badu dibuat untuk tidak betah lagi bekerja padanya dan akhirnya benar Badupun dengan berat hati dan rasa kecewa karena dia harus kehilangan pekerjaannya di usianya seperti itu yang tidak mungkin lagi diterima bekerja di tempat lain, akhirnya meminta berhenti bekerja dari tuannya itu, ia sadar bahwa hasil karyanya lah ternak sapi tersebut bisa sebesar itu, berapa banyak peluh yang ia cucurkan untuk mengabdi pada ternak sapi tersebut, tapi kini setelah besar dan menghasilkan ia dihempaskannya seolah-olah dianggap sampah yang tak berguna istilah bekennya diperkantoran "Deadwood".
Kini Badu memulai hidupnya lagi dari awal dengan memanfaatkan pemberian tuannya yang sealakadarnya bahkan boleh dibilangjauh dari nilai cukup sebagai tanda terima kasih atas pengabdiaanya, entah kehidupannya lebih baik atau malah lebih terpuruk lagii...

Dan ternyata kisah ini banyak dialami oleh Badu yang lainnya.... Sungguh tega nian dikau sang Penguasa sesaat....

Tuesday 3 January 2012

12 Lagu Anak yang menyesatkan

Ternyata lagu anak-anak yang populer banyak mengandung kesalahan, mengajarkan kerancuan, dan menurunkan motivasi. Berikut buktinya:

1. “Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya… merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru… meletus balon hijau, dorrrr!!!” Perhatikan warna-warna kelima balon tsb., kenapa tiba2 muncul warna hijau ? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5!

2. “Aku seorang kapiten… mempunyai pedang panjang… kalo berjalan prok..prok.. prok… aku seorang kapiten!” Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi) . Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : “mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)… kalo berjalan prok..prok.. prok..” nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi : “mempunyai pedang panjang… kalo berjalan ndul..gondal. .gandul.. atau srek.. srek.. srek..” itu baru sesuai dg kondisi pedang panjangnya!

3. “Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu.. membersihkan tempat tidurku..” Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!

4. “Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali.. kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara.. 2X” Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!

5. “Naik kereta api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke Bandung .. Surabaya .. bolehlah naik dengan naik percuma.. ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama” Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu. Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta- Bandung dan Jakarta-Surabaya!

6. “Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul2 sepanjang hari dg tak jemu2.. mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li.. li..li..” Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit..! kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang, bukan burung!

7. “Pok ame ame.. belalang kupu2.. siang makan nasi, kalo malam minum susu..”
Ini jelas lagu dewasa dan untuk konsumsi anak2! karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!

8. “nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk”
Anak2 indonesia diajak tidur dgn lagu yg “mengancam”

9. “Bintang kecil dilangit yg biru…”
Bintang khan adanya malem, lah kalo malem bukannya langit item?

10. “Ibu kita Kartini…harum namanya.”
Namanya Kartini atau Harum?

11. “Pada hari minggu ku turut ayah ke kota. naik delman istimewa kududuk di muka.”
Nah,gak sopan khan..

12. “Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita…”
kalo mau nanam jagung, ngapain nyangkul dalam-dalam

Hayooo kalau mau nambahin monggooo...!!!!

Monday 23 November 2009

Sikap Optimis dapat Meningkatkan Kesehatan

Optimisme
Apa yang dimaksud dengan optimisme atau bersikap optimis? Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berpikir.

Sewaktu mengalami kegagalan atau tekanan hidup, bagaimana perasaan seorang optimis? Seorang yang berpikiran positif atau berpikir secara optimis tidak menganggap kegagalan itu bersifat permanen. Hal ini bukan berarti bahwa ia enggan menerima kenyataan. Sebaliknya, ia menerima dan memeriksa masalahnya. Lalu, sejauh keadaan memungkinkan, ia bertindak untuk mengubah atau memperbaiki situasi.
Bertolak belakang dengan optimisme, pandangan pesimistis akan menganggap kegagalan dari sisi yang buruk. Umumnya seorang pesimis sering kali menyalahkan diri sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan bersifat permanen dan hal itu terjadi karena sudah nasib, kebodohan, ketidakmampuan, atau kejelekannya. Akibatnya, ia pasrah dan tidak mau berupaya.
Berpikir positif juga menjadi kunci sukses untuk mengelola stres. Optimisme akan membuat seseorang menghadapi situasi tidak menyenangkan dengan cara positif dan produktif.

Manfaat Berpikir Positif
Para ilmuwan telah membuat kesimpulan atas riset selama puluhan tahun tentang manfaat berpikir positif dan optimisme bagi kesehatan. Hasil riset menunjukkan bahwa seorang optimis lebih sehat dan lebih panjang umur dibanding orang lain apalagi dibanding dengan orang pesimis. Para peneliti juga memperhatikan bahwa orang yang optimistis lebih sanggup menghadapi stres dan lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi. Berikut ini beberapa manfaat bersikap optimis dan sering berpikir positif.
• Lebih panjang umur
• Lebih jarang mengalami depresi
• Tingkat stres yang lebih kecil
• Memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit
• Lebih baik secara fisik dan mental
• Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
• Mampu mengatasi kesulitan dan menghadapi stres
Mengapa manfaat ini bisa diperoleh bagi orang yang optimis dan berpikiran positif? Karena biasanya orang yang optimis akan menghindari kegiatan yang dilakukan orang yang pesimis dalam menghadapi stres dan tekanan hidup. Orang pesimis ketika menghadapi stres akan mengalihkan perhatian dengan kegiatan seperti merokok, konsumsi alkohol, dan menikmati makanan tanpa terkendali. Sedangkan seorang optimis akan melakukan lebih banyak aktivitas fisik, mengikuti diet sehat, serta mengurangi rokok dan alkohol.

Cara untuk Bersikap Lebih Optimistis
Jika Anda sering berpikir secara negatif terhadap orang lain ataupun terhadap situasi yang berat, bukan berarti Anda tidak dapat berpikir positif. Anda dapat mengubah cara berpikir negatif menjadi positif. Tidaklah sulit untuk melakukannya, namun membutuhkan waktu dan latihan untuk membuat kebiasaan baru ini. Berikut ini beberapa cara untuk lebih optimistis dan memiliki pikiran dan sikap yang positif.
• Periksa diri Anda
Sewaktu Anda berpikir bahwa Anda tidak akan bisa menikmati suatu peristiwa buruk atau tidak akan sukses melakukan suatu tugas, segera singkirkan pikiran itu. Berfokuslah pada hal positif yang akan dihasilkan.

Lakukan pemeriksaan secara berulang. Jika pikiran negatif lebih banyak, maka segera alihkan dengan pikiran positif.
• Ikuti gaya hidup sehat
Berolahraga tiga kali sehari dapat mengubah suasana hati menjadi positif dan mengurangi stres. Pola makan yang sehat juga mempengaruhi pikiran dan tubuh. Serta coba mengelola stres Anda.
• Nikmati pekerjaan
Berupayalah menikmati pekerjaan Anda. Tidak soal pekerjaan Anda, carilah aspek-aspek yang menyenangkan Anda.
• Cari teman yang positif
Carilah teman-teman yang memandang kehidupan dengan positif. Orang-orang demikian adalah orang yang optimis dan selalu mendukung Anda dengan memberi saran yang baik.

Sebaliknya jika Anda dikelilingi oleh orang-orang pesimis, akan meningkatkan stres Anda bahkan membuat Anda ragu untuk mengelola stres dengan cara yang sehat.
• Hadapi dan terima
Hadapilah situasi yang dapat Anda kendalikan; berupayalah menerima situasi yang tidak dapat Anda kendalikan.
• Miliki rasa humor
Cobalah untuk tersenyum dan tertawa khususnya saat menghadapi saat yang sangat sulit. Carilah kejadian yang mengundang tawa dalam kegiatan sehari-hari. Rasa humor yang baik membantu seseorang memiliki pikiran, emosi, dan perilaku yang lebih positif.
• Catat hal baik
Setiap hari, catatlah tiga hal baik yang Anda alami.
• Aturan sederhana
Jangan katakan apapun kepada diri Anda sesuatu yang tidak ingin Anda katakan ke orang lain.
Memang untuk bersikap optimistis sangatlah tidak mudah. Bencana alam, beban hidup, dan juga musibah bisa terjadi yang membuat banyak orang merasa sulit untuk berpikiran positif. Namun dengan berupaya bersikap optimis dan berpikir positif akan menghasilkan kehidupan yang lebih sehat dan lebih memuaskan. Jangan menyerah!

Sunday 22 November 2009

Cara Mengatasi Emosi


Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.

Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.

Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :

1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.

2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.

3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.

4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.

5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.

6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.

7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain. dsb…

Cara lainnya :

1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan

Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.

2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman

Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.

3. Mencari Kesibukan Yang Disukai

Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, make narkoba, dan lain sebagainya.

4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya

Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.

5. Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi

Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.

6. Ingin Menjadi Orang Baik

Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permsalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, ya terserah anda.

7. Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada

Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun…. sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich…

8. Berpikir Rasional Sebelum Bertindak

Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.

9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup

Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.

10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah

Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya. untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita. Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api. Semoga berhasil menjinakkan emosi rasa marah anda.




Monday 9 November 2009

Kalimat Motivasi untuk bangun dan bangkit

1. Aku dilahirkan untuk menjadi PEMENANG.

Keyakinan pertama yang harus aku miliki sebagai anak manusia adalah keyakinan bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang.Aku percaya bahwa tidak mungkin Allah menciptakan aku ke dunia ini, tanpa alasan apapun. Tidak mungkin! Pasti ada alasannya, bukan? tarik nafas perlahan sebentar)


Nah, jika aku berani lahir, maka aku juga haruslah berani mati (karena aku pasti mati, bukan? He..he..) Lalu, sekarang mati seperti apa yang aku inginkan? (tarik dan tahan nafas yang lama…) Duh, sereeem banget sih pertanyaannya. Iya dong, sekali-sekali serius ah! Baiklah, sekarang pilihan aku sebagai manusia yang hidup, yang masih bernafas, yang masih beredetak jantungnya, hanya tersisa satu pilihan saja, bukan? Yakni aku ingin mati sebagai apa? Ingin dikenang sebagai siapa?

Karena aku yakin bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang, sudah sebaiknya pula aku memilih mati minimal sebagai pemenang. Pemenang seperti apa, itu persoalan lain. Yang penting pilihannya adalah kembali ke Sang Khalik sebagai seorang pemenang. Gak malu-maluin yang “nyiptain”, gitu lho! Orang Sunda bilang: “Tong Ngerakeun”.

Lalu, setelah sadar bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang, berarti aku sekarang harus bangun dari biusnya si tidur. Oke, setelah bangun bukankah diperlukan kekuatan, diperlukan keberanian, diperlukan…? Ya,…

2. Memang diperlukan keberanian untuk melangkah maju ke depan. Namun, bagaimana berani (tahan nafas sebentar) kalau aku tetap diam di tempat?

Betul juga ya. Baiklah aku segera berdiri dan mulai melangkah. Langkah pertama, langkah kedua dan langkah ketiga, tapi oh..oh.. lihat apa yang ada di

depan jalan. Ah, kayaknya agak mendung, agak redup, agak berkelok, agak licin. Ehm, bisa-bisa terpeleset, tergelincir, bahkan terpental saat di

perjalanan? Ya, bisa saja. Namun, aku yakin akan pesan nenekku…

3. Daripada hanya berdiam diri… Melangkah dan mungkin tergelincir (tahan nafas sebentar) adalah pilihan yang jauh lebih baik! (tahan nafas sebentar) Ada banyak pelajaran di sana…

Masak sih? Apakah benar dengan tergelincir aku malahan belajar? Betul, bila aku bisa merasakan sakitnya tergelincir, maka pasti aku akan menghindari

berbuat kesalahan yang sama. Akupun akan mencari ide-ide lain yang lebih baik, lebih tepat guna, lebih kreatif, lebih produktif dan sebagainya.

Kesalahan yang terbesar adalah aku tidak pernah melakukan sesuatu, bahkan mencobanyapun “gak” pernah, malah pikiran aku sering “merancang” imajinasi rasa sakit yang belum tentu terjadi dari sebuah kesalahan atau kekeliruan di masa mendatang. Astaga, ngeri sekali bukan? Karena aku merancang ketakutan, maka seringkali aku hanya berdiam diri. Namun aku sebenarnya percaya bahwa… (baca kalimat berikut ini dengan sangat keras!!!)

4. Orang yang berani bangkit dan belajar dari kegagalan adalah PEMENANG SEJATI!

Huh, lumayan kalimat motivasi ini ya. Cukup kuat dampaknya untuk membangkitkan semangat paling dalam dari diriku. Di dunia ini banyak sekali cerita orang yang pernah mengalami kegagalan dan setelah itu tidak ada lagi ceritanya. Apakah aku mau seperti mereka? Habis terbit, kena awan gelap dan menghilang tanpa bekas? Gone with the wind…

Ah, aku kan bisa punya pilihan lain. Aku ingin jadi pemenang atas diriku sendiri. Cerita kehidupan yang hanya bisa dibagikan adalah cerita

kebangkitan, bukan cerita kegagalan. Wah, jika aku tidak pernah bangkit, maka habislah pula cerita hidupku. Percuma dong aku dilahirkan. Baik,

baiklah dan baiklah! (silahkan teriak dalam hati he..he..) Sekarang aku tanamkan dalam benak aku bahwa aku HARUS bangkit, kapanpun saat aku mengalami apa yang disebut orang lain adalah kegagalan. Karena aku yakin dan percaya bahwa…

5. Apa pun SAYA BISA jika saya mau!

Kuncinya adalah kemauan, bukan kemampuan. Orang yang memiliki kemampuan, jika tidak ada kemauan, bagaikan mayat hidup yang tidak tahu mau kemana. Gak bedanya dengan hidup luntang lantung, gak ada tenaga, gak ada semangat, gak ada spirit, gak nafsu deh hidup kayak gitu. Hidup ini adalah pilihan, kok. Aku bisa memilih sedih (hening 3 detik) , aku bisa memilih senang (hening 2 detik). Aku bisa memilih marah (hening 1 detik) dan aku bisa memilih tenaaang. Nah, jika…

6. Hidup ini adalah pilihan. Aku memilih menjadi orang yang bahagia ….

Aku tahu memang sebuah pilihan yang tidaklah mudah, namun aku harus mulai belajar berani memilih dan memutuskan kemana arah hidupku. Apa pilihan

hidupku? Akulah yang harus menentukan arah jalan hidupku. Akulah yang menentukan titiknya… Besar titiknya… Warna titiknya… Bunyi titiknya… Rasa titiknya… Sinar titiknya… Sinar biasa atau sinar sebuah BERLIAN? Kecil bentuknya (tahan nafas sebentar, lalu katakan dengan keyakinan kuat), namun silau sinarnya. Kekuatan silau sinar berlianlah yang membuat aku tidak mungkin kehilangan arah. Walau disekitarku kadang mendung, kadang redup, kadang gelap. Karena…

7. Semakin aku fokus pada impianku. Semakin cepat aku mencapai impianku.

Fokus menghasilkan energi yang besar, bahkan semakin lama semakin dahsyat. Fokus membuatku bersemangat, berenergi, berkeringat, tetap panas karena membantu aku untuk selalu bergerak. Bergerak melangkah, bergerak lari, bergerak ke arah silau sinar berlian yang memimpinku. Karena fokus, maka apapun situasi disekitarku, tidak akan membuatku terganggu. Jalan yang berkelokpun, kujalani…. Jalan macetpun, kunikmati… Jalan berbatupun, kelewati… Jalan terhalangpun, kulampaui… Karena arah fokusku jelas, arah menuju sinar berlian, sinar tujuan hidupku… Silau namun indah. Maka, aku tidak akan pernah menunggu situasi. Dan sebaiknya…

8. Berhentilah menunggu kondisi membaik. LAKUKAN SESUATU agar kondisi membaik.

Itulah motto hidupku. Banyak hal diluar jangkauan kemampuanku, keadaan alam semesta, keadaan negara, keadaan masyarakat dimana aku berada. Buat apa aku fokus pada sesuatu diluar kendaliku. Lebih baik aku fokus pada sesuatu yang bisa aku kendalikan, bukan? Sesuatu yang bisa aku jangkau, sesuatu yang bisa aku buat lebih baik. Jadi aku pikir, sebaiknya aku fokus saja pada karya. Ya, berkarya, berkarya dan berkarya…

Sekarang setelah aku sadar, aku bangun, aku bangkit dan aku berkarya, aku fokus pada karyaku, maka selanjutnya…

9. Aku bekerja dengan sungguh-sungguh. Aku berdoa dengan sungguh-sungguh.

Selanjutnya, biarlah Tuhan yang menentukan. (Florence Griffit Joyner)

(Sekarang katakan dalam hati dengan rasa keyakinan yang kuat) BENDERA SUDAH DIKIBARKAN.

(lebih perkuat lagi rasa keyakinan Anda) MAKA KIBARKANLAH SETINGGI MUNGKIN.

(tingkatkan rasa keyakinan Anda sekuat-kuatnya) KIBARKANLAH BENDERA KEMENANGAN KEPADA KEHIDUPAN.

KEHIDUPAN YANG BERHIKMAH.

 

Copyright ©  2009 by 3Ganteung

Mencoba hal baru untuk menemukan sesuatu yang Baru...!!